ANAK-ANAK dilahirkan dengan naluri bermain yang kuat. Sebab, kegiatan ini menyenangkan dan membuat mereka bersuka cita.
Namun di balik kebahagiaan itu, kegiatan bermain juga turut membawa dampak positif untuk perkembangan anak, mulai dari daya imajinasi, kreativitas, kemampuan memecahkan masalah, dan keterampilan sosial. Jika ingin mengetahui lebih dalam mengenai keuntungan dari kegiatan bermain, Anda perlu simak pemaparan berikut, seperti dilansir Sheknows.
Anak-anak suka bermain
Anak suka bermain karena kegiatan ini sangat menyenangkan dan membuat mereka bersuka cita. Bermain adalah aktivitas umum yang tidak dibatasi realitas. Melalui imajinasi, anak dapat mengatur dunia bermainnya sendiri. Karena itu, anak bisa bermain sendiri dengan imajinasi yang tidak terbatas. Namun, anak juga bisa bermain bersama temannya sehingga imajinasi semakin berkembang dan mereka dapat saling bertukar ide serta pengalaman.
Bentuk permainan
Bentuk permainan anak bervariasi, salah satunya adalah lego. Lego merupakan mainan yang dapat mengajarkan anak untuk membangun sesuatu. Selain itu, permainan ini juga mampu meningkatkan daya imajinasi dan kreativitas anak.
Mengapa kegiatan bermain itu penting?
Kegiatan bermain memberi kontribusi untuk perkembangan aspek kecerdasan kognitif, emosi, sosial, serta fisik anak. Kegiatan bermain sangat penting untuk anak dan sudah menjadi salah satu hak mereka.
Melalui kegiatan bermain, anak prasekolah dapat berkenalan dengan kosakata secara perlahan. Selain itu, ketika bermain tanah liat, merangkai manik-manik atau yang lain, keterampilan motorik halus anak dapat berkembang. Sedangkan keterampilan motorik kasar dapat ditingkatkan melalui kegiatan bermain bola, lompat tali, berjalan, dan lainnya.
Lantas, kegiatan bermain yang tidak diarahkan dapat membuat anak belajar mengenai cara bekerja di dalam sebuah tim, berbagi, bernegosiasi, mendengar, serta mencari solusi. Permainan mobil-mobilan juga memungkinkan anak belajar untuk terampil dalam mengambil keputusan.
Peran orangtua
Anak yang sibuk bermain bukan berarti orangtua tidak dapat terlibat di dalamnya. Orangtua justru perlu hadir di tengah kegiatan bermain anak dan ikut bersuka cita bersama mereka. Namun saat bermain dengan anak, orangtua perlu membiarkan mereka mengatur permainan guna mengembangkan kreativitas dan jiwa kepemimpinan anak. Selain itu, kegiatan bermain bersama dapat meningkatkan kualitas komunikasi, serta kedekatan di antara orangtua dengan anak.